subuh bangun membersih diri
kerna hadiri kelas pagi hari
walau mengantuk menahan diri
bakal bersua lagi dengan Dr. Mawar Shafei
bakal mencipta kreativiti sendiri
sesi dilanjut ke makmal Melayu
seisi hati rasa sayu
bakal bertemu sasterawan Melayu
ingin berjumpa sejak dulu
sejak melihat coretan nama dibuku
Hari-hari Seorang Seniman karyamu
kajian pelajar Pesuratan Melayu
tahun satu dahulu
berkongsi hati sepotong dua
pengalaman lalu untuk semua
supaya mendapat ilham semua
dalam mencipta dan perkembang bahasa ibunda
dalam sunyi nanti soalan
seorang kawan ada pertanyaan
bagaimana kira pelajar sastera
tidak kenal pengarangnya?
hanya sekadar exam sahaja
mereka membaca tidak merasa
terima kasih saudara 'i'
bertanya hal tentang kami
sangat mengenal diri sendiri
apa dikata memang mengerti
kerna itu sikap kami
kepada pelajar,sahabatku
sedikit coretan hari baru
sekadar pengubat dikala sayu
jangan disimpan didendam dalam kalbu
beri kemaafan untuk diriku
terasa gatal tangan aku
hendak menyentuh pengalaman baru
Wednesday, October 13, 2010
Sunday, October 3, 2010
KEMBALI KEDAMAIAN
mentari gagah menyinar bumi
meyubur segala sepi bunyi
memetik suasana abadi
memeriah lagi pesta sunyi
menbangun segala lemah kendiri
terang cahaya di laut malam
terang lilin menyuluh suram
memagar bintang di awangan
memeluk bulan rintih kesunyian
bulan senyum gemerlapan
melihat bintang berkerlipan
biar hidup melingkar sepi
damai melihat saudara malu terperi
dengan kasih terbitan janji
dari sanubari sejati
augerah Ilahi
meyubur segala sepi bunyi
memetik suasana abadi
memeriah lagi pesta sunyi
menbangun segala lemah kendiri
terang cahaya di laut malam
terang lilin menyuluh suram
memagar bintang di awangan
memeluk bulan rintih kesunyian
bulan senyum gemerlapan
melihat bintang berkerlipan
biar hidup melingkar sepi
damai melihat saudara malu terperi
dengan kasih terbitan janji
dari sanubari sejati
augerah Ilahi
Exam Mara Kembali
Exam bakal mara
buku masih bersisa
cuba ku sudahi mereka
angan dalam kaca
mereka sering terseksa
melihat aku
pandai bermuka
alasan lagi serta merta
akan nanti ku habisi jua
kertas A4 potong empat
asal buat nota padat
senang nanti
ambil berkat
asal ilmu telah melekat
dalam hati moga selamat
curah kembali tanpa sekat
dalam exam diselangi ibadat
moga Allah beri rahmat
hati bersih jiwa amanat
menempuh medan yang berat
bersama kawan agar berkat
segala ilmu yang tersemat
buku masih bersisa
cuba ku sudahi mereka
angan dalam kaca
mereka sering terseksa
melihat aku
pandai bermuka
alasan lagi serta merta
akan nanti ku habisi jua
kertas A4 potong empat
asal buat nota padat
senang nanti
ambil berkat
asal ilmu telah melekat
dalam hati moga selamat
curah kembali tanpa sekat
dalam exam diselangi ibadat
moga Allah beri rahmat
hati bersih jiwa amanat
menempuh medan yang berat
bersama kawan agar berkat
segala ilmu yang tersemat
PUNGGUK SETIA BULAN
pungguk merenung bulan
diam menangis hiba
sunyi dalam derita
kekasih
tak kunjung tiba
bintang memandang sayu
bulan menyembah layu
rintih menanti waktu
pergi berangin lalu
dalam cakerawala sang bayu
pokok, tanah membisik diri
memerhati hari
memisah diri
kekasih nan abadi
beralur sunyi subuh pagi
tenang bersama daun sunyi
perit menanti
moga nanti mekar hati
moga berseri kasih dinanti
agar pagi
gembira berperi
melihat kekasih
bersama kembali
dalam usia sejuta hari
diam menangis hiba
sunyi dalam derita
kekasih
tak kunjung tiba
bintang memandang sayu
bulan menyembah layu
rintih menanti waktu
pergi berangin lalu
dalam cakerawala sang bayu
pokok, tanah membisik diri
memerhati hari
memisah diri
kekasih nan abadi
beralur sunyi subuh pagi
tenang bersama daun sunyi
perit menanti
moga nanti mekar hati
moga berseri kasih dinanti
agar pagi
gembira berperi
melihat kekasih
bersama kembali
dalam usia sejuta hari
Subscribe to:
Posts (Atom)